Pengetian, Diagram, dan Cara Kerja Sistem Pengisian Sepeda Motor

Kelashiro.com - Mesin kendaraan baik roda dua maupun roda empat akan dapat bekeja disebabkan karena adanya siklus kerja pada mesin baik itu empat tak ataupun dua tak (motor). Akan tetapi suatu kendaraan khususnya kendaraan roda dua atau sepeda motor tidak hanya dilengkapi dengan mesin saja. Namun, ada juga sistem lainnya yaitu sistem Penerangan dan Sistem Sinyal.

Kedua dari sistem ini tidak dapat dihapuskan dari kendaraan bermotor dikarenakan berhubungan dengan keselamatan dalam berkendara. Kalian juga pastinya sudah mengetahui bukan kalau sistem ini dapat bekerja disebabkan kaena adanya suply energi listrik. Listrik ini berasal dari baterai yang ada di bawah jok kendaraan.
Akan tetapi, baterai hanyalah sebagai penyimpan arus. Dan jika baterai tidak di isi atau charge, maka akan habis energinya. Artinya adalah kendaraan harus dilengkapi dengan sistem Pengisian atau Charge System. Lalu pengertiannya apa ? Berikut ini akan kami jelaskan kepada kalian semua.

Pengertian Sistem Pengisian

Sistem Pengisian ialah sebuah rangkaian mekatronika yang digunakan untuk melakukan supply energi listrik menuju ke Batterai agar kebutuhan akan kelistrikan body atau mesin dapat terpenuhi. Charging System memanfaatkan putaran engkol untuk dapat menghasilkan energi listrik.

Maka jika kita artikan, sistem pengisian bekerja untuk mengubah sebagai putaran engkol menjadi energi listrik.

Prinsip kerjanya sama dengan generator, yang mana sewaktu adanya kumparan berputar ditengah medan magnet, maka akan ada aliran listrik yang mengalir melalui kumparan tersebut.

Komponen Sistem Pengisian Sepeda Motor.
  • Baterai
  • Fuse
  • Regulator/Kiprok
  • Alternator
  • Rectifier
Cara Kerja Sistem Pengisian Sepeda Motor

Sewaktu kunci kontak berada diposisi ON, maka arus akan mengalir dari baterai menuju alternator. Didalam alternator, arus listrik akan melewati kumparan stator, maka terciptalah kemagnetan didalam alternator.
Sewaktu mesin tersebut berputar, poros engkol juga akan berputar. Maka Putaran crankshaft akan memutarkan pulley alternator. Sehingga kumparan rotor atau armature pada alternator juga berputar. Disinilah energi listrik tercipta.

Listrik dapat diciptakan dikarenakan adanya kumparan yang memotong garis gaya magnet. Akibatnya adalah elektron akan tercipta dari perpindahan elektron antara medan magnet dan kumparan. Perpindahan elektron ini akan dapat menimbulkan beda potensial listrik dan akhirnya timbul lah aliran listrik.

Output dari alternator bersifat AC atau Alternating Current arus Bolak - Balik. Dengan kata lain sebelum listriknya keluar dari alternator, disearahkan dulu oleh Rectifier atau kumpulan dioda yang ada didalam alternator. Maka hasil outputnya sudah searah atau DC.

Kalian sudah memahaminya kalau putaran mesin itu berubah - ubah. Sewaktu mesin bekerja dengan RPM yang tinggi, maka arus yang dihasilkan juga akan bertegangan lebih tinggi dari 12 volt. Untuk itu agar tidak terjadi overcurrent, rangkaian sistem pengisian dilengkapi dengan komponen Kiprok atau Regulator.

Output alternator yang sudah bersifat DC akan dialirkan menuju regulator/kiprok untuk dapat menyetabilkan tegangan, output dari regulator yang akan digunakan sebagai energi untuk dapat menyuplai semua beban dari kelistrikan.

Akan tetapi, sesuai dengan skema diagram Diatas, kalau adaya satu jalur dari alternator langsung menuju ke CDI unit. Hal ini sistem CDI pada sepeda motor membutuhkan energi listrik yang besar seiring dengan bertambahnya RPM. Maka arus yang tidak di alirkan melalui generator.

Demikian informasi yang dapat kami share pada kesempatan kali ini mudah - mudahan informasi ini dapat bermanfaat dan berguna untuk kalian semua. Aammiinn.

0 Comments