RPM Kendaraan Tidak Stabil, Cek Kondisi 5 Komponen Berikut ini (Dilengkapi Solusinya)

KelasHiro, Karawang - RPM dari suatu kendaraan saat melakukan idle diharuskan untuk tetap stabil diangka 750 sampai dengan 850 RPM. Akan tetapi, di beberapa kondisi yang menyebabkan RPM idle mesin menjadi naik turun, yang terkadang menembus 1.000 RPM pas idle.
Dan terbukti kalau ini bermacam-macam penyebabnya tergantung dari jenis kendaraannya.Akan tetapi, jika terjadi masalah pada kendaraan yang masih menggunakan sistem konvensional atau masih menggunakan karburator, maka kalian bisa cek disini. 

Karena pada kesempatan kali ini kami akan melakukan sharing kepada kalian semua.

1. Cek Selang Vakum dari Keretakan

Sistem yang ada pada karburator salah satunya adalah Selang Vakum, karena untuk dapat menambahkan pasokan bahan bakar menuju ruang silinder sewaktu mesin sedang dalam terbebani. Proses kerjanya pada sistem ini ialah dengan cara menyambungkan selang yang ada di ruang vakum karburator menuju ke bagian intake manifold.

Sewaktu dalam keadaan mesin terbebani, maka kevakuman yang terjadi pada intake rendah dan itu akan langsung memicu ruang vakum karburator untuk menambahkan sebuah pasokan bahan bakar.

Dan jika yang terjadi apabila selang kevakuman tersebut tidak normal atau terjadi keretakan, maka sewaktu idle atau ketika mesin tanpa beban pun akan bisa terdeteksi kevakuman yang cukup rendah. Sehingga sewaktu sistem vakum akan menambah pasokan bahan bakar menuju ruang silinder, maka yang terjadi pada RPM mesin kadang naik dan juga terkadang turun.

Sewaktu digas, masalah ini akan lebih cenderung hilang karena kevakuman di intake manifold itu langsung mengalami penurunan sehingga sistem vakum karburator sedikit normal.

Lalu, Solusinya ?

Silahkan kalian cari, selang karet yang dapat menghubungkan karburator dengan intake manifold, cek adakah keretakan yang terjadi atau tidak. Jika terjadi keretakan, maka silahkan segera ganti.

2. Kotor pada Pilot jet/idle jet

Idle jet ialah saluran output pada bahan bakar menuju ke intake manifold sewaktu mesin berada pada RPM rendah (termasuk saat idle). Biasanya pada saluran ini dapat distel melalui sekrup idle jet, akan tetapi, terkadang ada masalah seperti ini.

Jika, sekrup idle jet ini dilonggarkan maka RPM akan lebih cenderung kearah naik turun, sementara kalau dikencangkan maka yang terjadi ialah pada mesin akan mati.

Ini merupakan tanda yang terjadi kalau idle jet kotor dan perlu dilakukan yang namanya pembersihan.

Untuk dapat membersihkan saluran-saluran karburator, perlu tingkat ketelitian hal ini dikarenakan karburator pada kendaraan khususnya Roda empat ini sangat berbeda dengan yang dimiliki oleh karburator roda dua. Karburator Roda empat itu banyak sekali sistem tambahannya, jadi kalau ada salah dalam proses pemasangan malah nantinya akan membawa masalah baru.

Solusinya ?

Silahkan menuju, Spesialis Karburator Kendaraan Roda Empat.

3. Celah platina Lebar

Pada Kendaraan jenis konvensional, terkadang ada sebuah sistem pengapian yang mana masih menggunakan sistem pengapian dengan menggunakan platina. Sementara untuk sistem pengapian platina, ada istilah yang namanya "celah". Nah, celah ini di sebut dengan celah pada platina yang secara rutin harus dilakukan penyetelan terhadap celahnya.

Jika tidak, maka akan dapat menimbulkan beberapa masalah seperti RPM yang menjadi naik turun atau mesin yang tidak akan idle.

Hal ini disebabkan karena celah platina yang terlalu lebar. Jika pada celah platina terlalu lebar, maka waktu untuk pengapian akan sedikit lebih cepat sehingga yang terjadi ialah akan dapat memicu pembakaran mesin lebih awal pula. Hasilnya yang terjadi adalah RPM mesin cenderung akan naik.

Solusinya ? 

Dengan langsung melakukan penyetelan ulang terhadap celah platina, Sesuai dengan Standar Celahnya.

4. Retak pada Selang Vakum Advancer

Vakum advancer merupakan sebuah sistem tambahan pada pengapian jenis platina, fungsinya ialah untuk dapat memajukan atau memundurkan timming pengapian (waktu pemercikan busi) sesuai dengan beban yang diterima mesin.

Cara kerjanya, ialah dengan memanfaatkan kevakuman yang ada didalam intake manifold. Jadi sewaktu mesin terbebani, kevakuman didalam intake tersebut akan cenderung lebih rendah dan ini kevakuman akan dimanfaatkan oleh vakum advancer untuk dapat langsung memanipulasi posisi platina. Sehingga secara keseluruhan timming pengapian dapat berubah.

Mirip seperti bagian yang pertama, Apabila selang vakum tersebut retak maka pengapian akan dapat maju mundur meski mesin tidak dalam terbebani. Alhasilnya, RPM mesin akan naik turun.

Solusinya ?

Cek terlebih dahulu apakah selang tersebut retak atau tidak. Selang vakum advancer merupakan selang yang menghubungkan bagian distributor dengan intake manifold. Jika, memang terjadi keretakan maka silahkan untuk dilakukan penggantian terhadap selangnya.

5. Baut Dol/Slek di Intake Manifold

Kebocoran yang terjadi pada intake manifold akan langsung mempengaruhi RPM yang tidak stabil. Akan tetapi, kebocoran tersebut bukan disebabkan oleh intake yang berlubang melainkan dikarenakan intake manifold kurang rapat menuju bagian dari kepala silinder.

Masalah ini bisa dipengaruhi karena baut yang mengikatnya Dol/Slek.

Sehingga yang terjadi adalah, udara dapat masuk dari celah tersebut. Dan ini akan dapat membuat semuanya menjadi eror, baik dari sistem vakum karburator dan jiga vakum advancer juga akan mengalami keeroran. Maka akan langsung berdampak RPM yang naik turun, brebet, hingga mesin yang akan mengngempos sewaktu digas.

Solusinya ? 

Dengan melakukan pembubutan pada area yang sudah Dol/Slek. 

Demikian yang dapat kami sampaikan terkait dengan RPM yang tidak stabil pada kendaraan Konvensional baik Pengguna Roda Empat atau Pengguna Roda Dua. Semoga dapat bermanfaat untuk kalian semua.

0 Comments